Monday, April 6, 2009

Exploring Linux.. Part 3

Ok..
Xandros desktop home edition versi 4.1 sudah terinstall.
Nah, xandros ini lebih canggih daripada redhat dan suse tadi. Versi bayar sih bukannya free. Crossover office sudah otomatis terinstall. Crossover office ini merupakan versi komersial daripada wine, yang tentunya lebih canggih dan lebih kompatible untuk menjalankan program2 windows. Configurasinya pun lebih otomatis dan tidak semanual di wine. Dan bahkan kita bisa memilih mau menjalankan/menginstall program di bottle (nama instance di crossover) versi win98, winxp, ataupun win2000. Tetapi sayangnya win98, winxp dan win2000 ini hanya namanya saja. Karena versi winxp dan win2000 tidak secompatible versi win98, walaupun untuk menginstall program2 yang harusnya hanya berjalan di win2000/winxp dan tidak di win98. Jadi, disarankan untuk menginstall semua program windows di bottle win98 saja.

Jadi, lalu penginstallan sudah dicoba dilakukan, dengan hasil :
- office 2000 terinstall baik
- mdac 2.8 sp1 terinstall baik
- visual studio terinstall dengan sedikit error, tetapi jalan dan kelihatannya cukup lancar
- sql 2000 gagal terinstall
- sql 7 terinstall tetapi error ketika melakukan konfigurasi akhir ketika stop dan start server, alhasil sql 7 dikatakan terinstall, tetapi tidak bisa berjalan, dan bahkan tidak bisa di uninstall
- postgresql untuk windows gagal terinstall
- pgsqlodbc (odbc untuk postgre) juga gagal terinstall

maka lalu dilakukan penginstallan postgre under linux, yang berjalan dengan baik walaupun juga memakan waktu seharian karena sulitnya mencari versi yang sesuai dan ketidakmengertian g mengenai cara kerja di xandros linux.

Dari banyak percobaan diatas dan nanti juga dibawah terlihat perbedaan linux dengan windows, dimana di windows, installer sangat jelas dan mudah didapatkan, dan setelah running, shortcut terbuat, dan hasil install umumnya ada di program files. Sedangkan di linux (dari versi redhat, suse dan xandros yang g coba), installer sangat bermacam2, membingungkan, banyak distribusinya, cara install nya juga bermacam2, hasil installnya pun berada di macam2 directory. Contohnya untuk postgre berada di folder opt, sedangkan installer lainnya bisa berada di usr/local, dan lainnya lagi berada di folder etc.

Ok, kita lanjut, postgre sudah terinstall, maka step selanjutnya adalah mencari pgadmin3 (gui untuk configurasi di postgre). Hmm, setelah pencarian pgadmin3 berada di folder opt/postgresql/pgadmin3. Ok, jalankan...... huh ? gagal ? shared library tidak ketemu katanya.. padahal shared library yang dicari berada di folder lib di pgadmin3, tetapi rupanya dia mencari di /usr/local/lib.
Search2 internet, rupanya.. bisa ditambahkan di /etc/ld.so.conf, lalu jalankan ldconfig dari gnome terminal. Ok, pgadmin3 jalan dengan baik dan semua lancar.

Selanjutnya, tinggal mencoba koneksi dari visual basic ke macam2 database. Dari hasil pencobaan, odbc native windows, bisa membuat visual basic connect dengan msaccess under wine dengan sangat baik dan lancar. Hooo... keren.. mantap.. jalan semakin terlihat terang...
Ok, selanjutnya, connect dari visual basic di wine, dengan sql server g di komp windows......
o o.... dari sini masalah dimulai. Bagaimanapun dicoba, tetap tidak mau connect. Ok, kalau begitu pakai odbc... tetap tidak bisa. MDAC 2.8 sudah coba diinstall ulang. Sudah mencoba jalankan cliconfig.exe dan odbcad32.exe seperti kata di internet. Mendapat beberapa conflict dll, berarti lakukan replace dll dll yang conflict, seperti odbcinst.dll, odbc32.dll, odbccp32.dll, dan beberapa dll lagi. Ok, odbcad32.exe juga sudah berjalan tanpa conflict. Tetapi tetap tidak mau connect ke sqlserver. Hmm.. ok lah, tidak terlalu penting.. Yang penting bisa connect ke postgresql. Lakukan connect ke postgresql..... hmm.. tunggu... mana dia driver nya ? Halah... drivernya kan tadi gagal diinstall... Lalu bagaimana ?

Setelah banyak search lagi, ooo, rupanya kita bisa memakai odbc builtin (dari wine), yang akan connect ke unixODBC. Next step, download unixodbc, dan setelah perjuangan panjang, akhirnya terinstall unixodbc, dan driver pgsqlodbc under linux. Hmm.. sekarang gimana cara settingnya ? huh ?? mesti manual lagi ??? Jaman gini semua mua nya masih mesti manual terus ?? Masa sih gak ada gui nya ?? eh... tunggu dulu.. rupanya ada ding.. Ok... setelah melalui perjuangan cukup panjang lagi... akhirnya gui nya terdownload.. double click... eh ?? suruh install lewat xandros network ?? hmm.. ok lah.. install..... SUKSES.....
huh ? lalu ?? mana shortcutnya ?? install berulang2.... selalu ok2 aja.. coba find di xandros network.. hmm... katanya ada dan sudah terinstall... lalu APA ????? kepala dah pusing nih.. cuma untuk install ginian aja..
Setelah search2 di internet lagi... akhirnya ada secercah harapan... hoo.. rupanya coba double click lagi di install gui nya, lalu jangan pilih jalankan xandros network tapi lihat di "display content", lalu dari dalam terlihatlah ada 4 file executeable, yang bisa dibuatkan shortcut manual nanti di menu, atau dijalankan langsung. Rupanya di install nya ke folder etc.... ya ampun..

Ok, shortcut sudah dibuat, mari kita coba jalankan... huh ? driver postgrenya setiap dipilih langsung keluar... Setelah search2 lagi... akhirnya terpaksa bikin manual di odbc.ini dan odbcinst.ini di folder etc (kalu gak salah, udah mulai lupa). Ikutin apa yang ditulis di internet, dan...... WUIH.. jalan........ bisa connect ke postgre di linux.

Ok, next step.. gimana supaya bisa connect ke vb.. Setelah memakai odbc builtin, rupanya otomatis connect dengan unixodbc... keren jg... Ok, dari vb bisa connect ke postgre... Sekarang testing2 dikit.. hmm... kok bisa insert gak bisa select ?? selidik punya selidik.... hah ??? recordsetnya kaga jalan ? kaga bisa dapetin hasil select, dan lain2nya ?? nah loh... rupanya odbc builtin wine kaga compatible dengan recordset vb, dan dengan kata lain... ya kaga bisa kepake di vb under wine..................... sedangkan kalau pake odbc native, bisa memakai recordsetnya dengan baik.. tapi gak ada driver untuk connect ke postgre (karena gagal selalu install driver postgre untuk windows), dan koneksi ke sql server jg selalu gagal.. masa mesti pake access doang......

Cape d.. berarti dengan kata lain... perjuangan panjang selama ini sia2... gagal..... visual basic under wine tidak cukup untuk menjalankan program database dan koneksi ke server2 di komp lain...

Saatnya mencari cara lain.......................................

Kesimpulan : linux mgkn sudah cukup powerfull untuk sebagai alternatif windows... tetapi user friendly nya masih jauhhhhhhhhh di bawah windows. Sangat membingungkan untuk pemula, dan dari yang terlihat di forum2, user2 yang sudah canggih sebagian besar agak sombong dan meremehkan pertanyaan pemula, dan jarang yang memberikan guide secara detail, sehingga anda harus benar2 tertarik dengan linux untuk mempelajarinya sendiri sedetail2nya melalui sedikit informasi yang ada.

No comments:

Post a Comment